Kerjasama PT IKK dan Hyrec Holding Company dalam Pemanfaatan Teknologi untuk Pembuatan Garam

SETIABUDI – Produksi garam nasional kerap tidak memenuhi target karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Padahal, kebutuhan garam untuk industri kimia, farmasi, ataupun industri makanan terbilang tinggi. Dari hasil rapat koordinasi ter batas Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Januari lalu disebutkan bahwa total kebutuhan ga ram nasional 2021 sebesar 4,60 juta ton. Dari jumlah tersebut, diharapkan kebutuhan garam dapat terpenuhi dari produksi lo kal sebesar 1,52 juta ton dan 3,07 juta ton sisanya merupakan alokasi impor. 

Presiden Direktur PT Indo Kreasi Konstruksi Nel Adianto menuturkan, dalam mengatasi kekurangan pasokan garam, Indonesia selalu mengandalkan garam impor. Sebab, pembuatan garam lokal masih bergantung pada energi matahari.

Untuk mengurangi ketergantu ng an garam impor, Indo Kreasi Konstruksi berinisiatif untuk meningkatkan produksi garam nasional dengan memanfaatkan teknologi modern. Guna merealisasikannya, Indo Kreasi Kons truksi menjalin kerja sama dengan Hyrec Holding Company yang memiliki teknologi modern tersebut. Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) di JW Marriot Hotel, Kuningan, Setiabudi,
Jakarta Selatan. 

Penandatanganan itu dihadiri Presiden Direktur PT Indo Kreasi Konstruksi Nel Adianto, Chief Executive Officer Hyrec Holding Company Simon A. Melhem, Direktur PT Indo Kreasi Konstruksi Mohammad Affan, Business Development PT Indo Kreasi Konstruksi Eldy Bianca Primadi, Business Development PT Indo Kreasi Konstruksi Achmad Zainul Fikri, dan Head of Engineer Hyrec Holding Company Ersan Ozdemir.